Senayan - Anggota Komisi IX DPR RI Herlini Amran menyatakan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kurang
memperhatikan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Padahal
untuk menghadapi tantangan kedepan yang semakin berat setiap keluarga
harus memiliki ketahanan yang kokoh. BKKBN sebagai lembaga negara
seharusnya mendesain kebijakan yang mampu membangun keluarga
berkarakter.
Hal itu disampaikan legislator Partai Keadilan Sejahtera dalam
Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), Senin (28/11) menjawab kekhawatiran pemerintah
terhadap problem kependudukan.
“Justru semestinya BKKBN bisa fokus pada upaya meningkatkan
kesejahteraan dan peningkatan kapasitas ekonomi keluarga sehingga
ketahanan keluarga semakin meningkat. Jangan sampai, Indonesia dengan
jumlah penduduk mencapai 241 juta jiwa hanya menjadi pangsa pasar bagi
negara-negara lain. Untuk itu, BKKBN mestinya mampu meningkatkan
kapasitas penduduk untuk menjadi keluarga yang lebih berdaya”, ujar
Herlini
Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Sugiri Syarief sangat
mengkhawatirkan terjadinya peningkatan pertumbuhan penduduk sebanyak
1,49% yang artinya setiap tahun jumlah penduduk Indonesia bertambah 4-5
juta jiwa atau setara dengan jumlah penduduk Singapura. “Dikhawatirkan
akan menjadi jadi beban negara sehingga akan mengancam bangsa
Indonesia”, ujar Syarief
Terkait dengan kekhawatiran BKKBN ini, menurut Herlini, justru
BKKBN harus memikirkan dan membuat strategi dan kerjasama untuk
bagaimana masyarakat bisa hidup layak, sehat dan mendapatkan pendidikan
yang benar. “Sehingga masyarakat ini menjadi asset negara yang produktif
dan mampu memberikan solusi dari segala masalah yang dihadapi oleh
bangsa walaupun dengan jumlah yang banyak”, tegas Herlini
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No.52 Tahun 2009 Tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang menyatakan bahwa
Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga adalah kondisi keluarga yang
memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik
materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk
hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan
batin. Sedangkan Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga
berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.
Labih jauh Anggota DPR RI Dapil Kepulauan Riau ini mengatakan bahwa
peningkatan jumlah penduduk ini akan megancam bangsa bila tidak ada
keseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan ekonomi atau
kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, “program-program yang diutamakan mestinya terkait yang
dengan ketahanan dan pemberdayaan keluarga perlu terus dioptimalkan,
seperti: bina keluarga balita (BKB), bina keluara remaja (BKR), bina
keluarga lansia (BKL) dan Kelompok Upaya Peningkatan Pendapatan Keluara
Sejahtera (UPPKS) ”, pungkas Herlini.
Sumber: fpks.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar