Puluhan mahasiswa mengatasnamakan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi melakukan aksi solidaritas di depan Istana Negara, Selasa (13/12/2011) terhadap Sondang Hutagalung, Mahasiswa UBK yang melakukan aksi bakar diri beberapa waktu lalu. |
MAGELANG - Aksi membakar diri yang
dilakukan Sondang Hutagalung adalah sebuah peringatan keras bagi
pemerintah untuk segera mulai introspeksi diri. Aksi ini dipastikan te
rjadi karena adanya ketidakberesan dalam kehidupan masyarakat yang
bahkan begitu sulit diutarakan dalam bentuk aksi demo biasa.
"Pemerintah hendaknya langsung mengevaluasi semua kebijakan yang telah dibuat dan seperti apa dampak dan penderitaan yang dirasakan rakyat, sampai salah seorang warganya, Sondang Hutagalung, melakukan aksi bakar diri seperti ini," ujar Ketua Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid , saat ditemui di sela-sela acara Asosiasi Petani Nusantara (AstaNU) di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (14/12/2011).
Nusron mengatakan, di satu sisi, aksi protes Sondang sepantasnya bisa dipahami karena begitu masalah masalah membelit negara ini seperti begitu banyaknya kasus korupsi, data angka kemiskinan yang dimanipulasi, tingginya angka pengangguran, dan lain-lain.
Aksi bakar diri yang dilakukan Sondang tidak pernah terjadi saat Orde Lama, dan bahkan juga tidak terjadi saat penggulingan rezim Suharto di masa Orde Baru.
Ke depan, Nusron mengatakan, aksi bakar diri Sondang ini berpotensi memicu kelompok-kelompok masyarakat lain untuk gencar melakukan aksi turun ke jalan, dan mencoba menurunkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menyikapi itu, pemerintah pun harus cepat mengendalikan situasi agar kondisi negara tidak semakin kacau. Di satu sisi, dia pun berharap masyarakat tidak perlu terpancing karena aksi massa tidak akan cukup efektif untuk memperbaiki kinerja pemerintahan.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Agil Siradj mengatakan, aksi protes untuk hal apa pun semestinya tidak perlu sampai menghilangan nyawa diri sendiri atau orang lain.
"Aksi bunuh diri seperti membakar diri adalah perbuatan haram dan melanggar ajaran agama apa pun," ujarnya.
Menurut dia, dalam ajaran agama khususnya agama Islam, setiap manusia dilarang menghilangan nyawa yang berarti merusak kehidupan yang telah diciptakan Tuhan.
Pemerintah hendaknya
langsung mengevaluasi semua kebijakan yang telah dibuat dan seperti apa
dampak dan penderitaan yang dirasakan rakyat, sampai salah seorang
warganya, Sondang Hutagalung, melakukan aksi bakar diri seperti ini
Sebelumnya yang dikabarkan seorang pemuda yang membakar dirinya, Sondang Hutagalung, akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 18.45 WIB.
Kabar pemuda itu meninggal, diterima Kompas dari
aktivis Bendera, Amalion, Jumat (9/12/2011) sekitar pukul 18.50.
"Sondang sudah meninggal dunia sekitar 10 menit lalu," kata Amalion,
melalui telepon.
Amalion, yang petang ini masih berada di jalan depan RSCM, ikut dalam kegiatan unjuk rasa keprihatinan terkait kondisi Sondang. Ia mendapat kabar pemuda itu meninggal dunia dari teman-temannya yang berada di RSCM, yang memang sengaja ditugaskan untuk menjaga Sondang di luar ruang perawatannya.
Amalion, yang petang ini masih berada di jalan depan RSCM, ikut dalam kegiatan unjuk rasa keprihatinan terkait kondisi Sondang. Ia mendapat kabar pemuda itu meninggal dunia dari teman-temannya yang berada di RSCM, yang memang sengaja ditugaskan untuk menjaga Sondang di luar ruang perawatannya.
Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar