Presiden SBY, didampingi Wapres Boediono, ketika ditanya wartawan soal isu reshuffle, di Kantor Presiden, Selasa (4/10) siang. (foto: haryanto/presidensby.info) |
Jakarta: Informasi yang beredar di media terkait isu formasi kabinet pasca reshuffle
sekarang ini bukanlah berasal dari Presiden, utamanya tentang nama-nama
yang beredar. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya membicarakan
persoalan reshuffle ini dengan Wapres Boediono, dan sama sekali belum pernah menyebut nama.
"Saya tidak tahu-menahu dengan nama-nama yang beredar sekarang ini, si ini mau menjadi menteri ini, menteri ini diganti oleh ini," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, usai menerima pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan, Selasa (4/10) siang. Presiden merasa perlu memberi keterangan pers ini untuk meluruskan isu yang beredar.
"Tidak ada satupun informasi yang keluar dari saya tentang itu semua. Jadi, di luar pengetahuan saya, sumber bukan dari saya, dan kemudian sekali lagi saya tidak tahu," SBY menekankan.
Presiden memandang hal ini perlu untuk disampaikan karena adanya sms yang masuk untuk menanyakan tentang kebenaran berita tersebut. "Mengapa? Karena pengalaman tahun 2009 juga seperti itu, banyak pihak yang marah, ngamuk, bahkan sampai sekarang," kata SBY.
Menurut Kepala Negara, dalam penyusunan kabinet yang merupakan hak prerogatif Presiden, SBY hanya akan melibatkan Wapres Boediono untuk mendengarkan pandangan dan saran. "Di dalam penyusunan kabinet, yang itu prerogatif Presiden, saya hanya akan melibatkan Wapres untuk memberikan pandangan dan saran pada saat yang tepat, meskipun saya dan wapres sedang bekerja sekarang ini," SBY menegaskan.
Selain itu, Presiden meminta pengertian masyarakat untuk tidak menganggap bahwa semuanya bersumber dari Presiden. "Saya minta pengertian masyarakat luas, jangan menganggap itu sumber dari Istana atau itu berasal dari saya karena sekali lagi saya tidak tahu apa yang sedang diisukan kesana kemari menyangkut reshuffle, menyangkut calon-calon menteri termasuk menteri yang diganti," SBY menandaskan.
Dalam menyampaikan keterangan persnya, Presiden didampingi Wapres Boediono dan Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha. (yun)
"Saya tidak tahu-menahu dengan nama-nama yang beredar sekarang ini, si ini mau menjadi menteri ini, menteri ini diganti oleh ini," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, usai menerima pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan, Selasa (4/10) siang. Presiden merasa perlu memberi keterangan pers ini untuk meluruskan isu yang beredar.
"Tidak ada satupun informasi yang keluar dari saya tentang itu semua. Jadi, di luar pengetahuan saya, sumber bukan dari saya, dan kemudian sekali lagi saya tidak tahu," SBY menekankan.
Presiden memandang hal ini perlu untuk disampaikan karena adanya sms yang masuk untuk menanyakan tentang kebenaran berita tersebut. "Mengapa? Karena pengalaman tahun 2009 juga seperti itu, banyak pihak yang marah, ngamuk, bahkan sampai sekarang," kata SBY.
Menurut Kepala Negara, dalam penyusunan kabinet yang merupakan hak prerogatif Presiden, SBY hanya akan melibatkan Wapres Boediono untuk mendengarkan pandangan dan saran. "Di dalam penyusunan kabinet, yang itu prerogatif Presiden, saya hanya akan melibatkan Wapres untuk memberikan pandangan dan saran pada saat yang tepat, meskipun saya dan wapres sedang bekerja sekarang ini," SBY menegaskan.
Selain itu, Presiden meminta pengertian masyarakat untuk tidak menganggap bahwa semuanya bersumber dari Presiden. "Saya minta pengertian masyarakat luas, jangan menganggap itu sumber dari Istana atau itu berasal dari saya karena sekali lagi saya tidak tahu apa yang sedang diisukan kesana kemari menyangkut reshuffle, menyangkut calon-calon menteri termasuk menteri yang diganti," SBY menandaskan.
Dalam menyampaikan keterangan persnya, Presiden didampingi Wapres Boediono dan Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha. (yun)
Sumber: www.presidenri.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar